....dan tak mungkin membiarkan sukma kita menggigil
hujan adalah bahasa lain dari kesedihan itu
namun matahari kita selalu mengira
bahwa purnama yang tenang dan kembali menghilang
bahwa bunga-bunga yang tumbuh dan berguguran kemudian
bukanlah isyarat dari suatu kefanaan....
-sebait sajak "Maliun Hawa" (Ahmad Faisal Imron)
Ditulis pada hari ke-25 KKNM di Desa Cihaurkuning,
pukul o3.20 dini hari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar