semu.
remang.
tak berbentuk.
deskripsi hidup manusia
hanya sementara
di dunia yang tidak abadi
ketika bayi
perlahan,
melihat dunia dengan kedua mataku
anugerah-Nya yang tak ternilai harganya
ketika usia balita
perlahan,
merangkak, terjatuh, merangkak lagi, dan terjatuh lagi
hingga akhirnya aku bisa berjalan kian hari kian tegak
ketika usia kanak-kanak
perlahan,
mengenal kata 'teman' dalam hidupku
mengenal bahwa manusia adalah makhluk sosial
mengenal tulisan
satu huruf. satu suku kata. satu kata.
ku baca tertatih
ku dapat satu rangkaian kalimat.
tatihan itu kian berkurang
hingga akhirnya, satu paragraf, bahkan sebuah cerpen!
rampung ku baca dengan semakin lancar tanpa tersendat
ketika itu, perlahan..
ku mulai mengenal apa itu arti 'cinta'
cinta anak kecil yang dulu pernah ku rasakan
sekelebat. seketika.
ketika beranjak remaja
dulu aku hanya mengenal kata 'teman'
dan kini ku mengenal yang lebih dari sekedar teman. sahabat.
dulu aku hanya mengenal apa arti 'cinta'
sekelebat dan seketika, namun kini cinta itu kian dalam
terhadap Sang Pencipta, kedua orang tua, keluarga, sahabat, dan teman-temanku
atas nama seorang kakak
aku ingin menjadi contoh yang baik
untuk adik semata wayangku.
atas nama seorang anak
aku ingin berbakti
kepada kedua orang tuaku.
ketika usia remaja
perlahan,
ku merantau ke kota sebrang
bukan merantau sebenarnya,
hanya karena rumahku terbilang jauh dari sekolah baruku ini
4P
-pergi pagi pulang petang-
ayah.
selalu setia mengantar dan menjemputku sampai gerbang sekolah
perlahan,
kuhadapi masa transisi
lingkungan homogen, menjadi heterogen disini
kudapatkan hal yang tak akan didapatkan di bangku sekolah
keluarga kedua, cita-cita, yang tak hanya bisa diraih karena nilai sempurna di raport
ku berteman dengan banyak orang
juga menemukan berbagai macam cita-cita yang menyertai mereka
dan kini..
ketika beranjak dewasa
perlahan,
kutemukan apa itu arti hidup
disini,
kurasakan bahagia sekaligus sakit.
ketika pernah ku tersenyum hampir setiap waktu.
namun senyum itu perlahan pudar.
ketika ada yang menyakitiku dari belakang.
itulah hidup..
ketika sebagian dari kita
pernah merasakan sakit, lalu kita terjatuh
namun janganlah lelah, untuk bangkit dan berdiri (lagi)
'tidak penting berapa kali kita gagal dan terjatuh, karena yang terpenting adalah seberapa sering kita bangkit dari kegagalan itu'
bahwa teman..
lebih dari sekedar kesetiaan. suka. maupun duka. bersama. tak ada kata putus.
bahwa cinta..
tak hanya sekelebat dan seketika
cintaku dalam. kepada-Nya. ibu. ayah. semua keluargaku. sahabat dan teman-temanku.
serta semua saudaraku sesama muslim.
cinta adalah doa.
ketika seorang teman ibuku bertanya kepada ibuku:
"anak ibu masih diantar-jemput tiap hari sama ayahnya? oh, dikirain sudah punya pacar.."
spontan, itu membuatku terdiam.
bahwa suatu saat nanti, aku tidak akan lagi diantar oleh ayahku sampai gerbang kampus.
bahwa suatu saat nanti, aku akan hidup terpisah dengan kedua orang tuaku.
bahwa suatu saat nanti, aku bukan lagi dituntun. melainkan menuntun.
curahan hati dan doa kupanjatkan pada-Nya.
semoga Allah menjadikanku wanita sholehah yang pantas mendapatkan pasangan hidup yang sholeh, yang menjadi imam yang baik di dalam sebuah keluarga kecilku nanti. di saat yang tepat.
jagalah dia ya Rabb, jika Kau berkenan bahwa dia yang akan menjadi pendamping hidupku kelak..
insya Allah, semua indah pada waktunya :)
bahwa hidup adalah bertahap.
bahwa kau, aku, dan kita akan mengerti
perjalanan hidup terkadang tak mudah.
tapi mengertilah, walaupun kadang memang tak terlihat dan tak disadari
selalu ada hikmah dibalik semua suka-duka yang terjadi dalam episode kisah hidup seorang manusia. siapapun dari kita..